Monday, January 15, 2007 |
cinta teman |
Sebagian merasa hidup ini tidak akan pernah mencapai maknanya tanpa kehadiran seorangpun teman. Teman adalah orang-orang yang dicintainya dan yang mencintainya pula.
Orang-orang yang dengan keluasan hati menerima dirinya apa adanya, tanpa bumbu dan banyak cela.
Menyayangi teman, sama sekali bukan berarti menafikan kecintaan kepada yang lain Kecintaan kepada keluarga, kepada diri sendiri, sebab tiap-tiap jendela cinta memiliki ruangan tersendiri di hati yang tidak akan mampu disamakan dengan cinta-cinta lain
Yang kesemuanya tidak saling berhimpit tidak pula bersinggungan. Namun tiap-tiap kecintaan mengisi bilik-bilik hati yang berbeda-beda. Kesemua cinta hendaknya merupakan suatu refleksi cinta kepada Allah SWT. Suatu pendaran keemasan dari keimanan, desiran sejuk angin kerinduan, dan deburan tegar ombak keistiqomahan.
Teman, bagiku kata itu adalah ungkapan kerinduan dan sejuta harapan. Harapan untuk dapat saling menegur dan meneguhkan. Membuang jauh-jauh kata perbedaan dan mencoba untuk mengawali segalanya dari kesamaan. Pada kata itu kutemukan hakikat hidup dan kehidupan, karena bersamanya aku menahan derita dan sengsara, gundah dan gulana, namun begitu manis terasa segala kerutan layar perjuangan karena Allah lah yang telah membuatnya.
Teman, bertemankan jiwa-jiwa yang ber-izzah mulia dan ghiroh menggelora, dengan segidang ide dan idealisme yang Robbani. Meniti jembatan yang sama, dengan tekad yang serupa dan seragam kebesaran jiwa. Bukan untuk sekedar menghabiskan sisa minuman kehidupan dunia, tapi hidup untuk sebuah cita yang takkan pernah kandas sia-sia. Pantas saja jika Rosululloh mewasiatkan agar kita menjadikan mereka yang sholeh sebagai teman kepercayaan.
Ah teman, harus kita terima bahwa berteman bukan berarti untuk selalu bersama secara harfiah
Suatu saat pasti kita akan terpisah pula. Menempati lini-lini berbeda di setiap sudut kehidupan, agar setiap insane dapat tersentuh cahayaNya
Teringat serangkaian syair milik Munsyid Saujana ini kusuntingkan untukmu : Sedingin embunan dedaun kehijauan, sesegar ingatan kenangan kisah silam Kita seiring bersatu dan berjuang, meniti titian persahabatan Kau hadir bawa cahaya, terangi hatiku teman Saling memerlukan dan mengharapkan Tangis gembira saat bahagia, moga kan kekal menuju Syurga Kerana Tuhan kita ditemukan, andai terpisah, itu ketentuan Sengketa dan kesilapan itulah fitrahnya insan Kata dan teguran itulah pedoman
saudara, mencari cinta dan surga |
posted by cerita dakwah kampus @ Permalink ¤13:35 |
|
|
|
about me |
dakwah bukan hanya amanah dan kesempatan, melainkan juga sebuah anugerah. dan karenanya pula manusia berhak untuk menikmati indahnya... |
Udah Lewat |
|
Archives |
|
Rosail |
"Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh yang maâ??ruf dan mencegah yang munkar dan beriman kepada Allah ..." (QS. Ali Imran [3] : 110)
"Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik ..." (QS. An Nahl [16] : 125) |
Links |
|
Beranda |
Berbagilah, karena cerita ini akan menjadi hikmah bagi saudara kita. jangan kau simpan itu, dan tidak membuat saudaramu merasakan nikmatnya kisahmu...
cerita.dk@gmail.com
subyek: cerita...
Blog ini makin hidup, jika kita menjalin pertisipasi bersama. Seperti halnya sebuah rumah teduh, dengan kicauan burung di berandanya |
Komentar |
|
Kontributor |
Ingin Menjadi kontributor? Silahkan kirim mail kesanggupan dengan nama jelas.
|
Kesan |
| |