Friday, April 28, 2006
Lalai...

Hari ini tepat 2 minggu aku menjadi anak yatim. Perlu waktu dua minggu bagiku untuk menyadari statusku yang baru ini…Bukan status yang membanggakan…bahkan kerap menimbulkan belas kasihan orang ketika melihatku. Anak yatim…berarti aku tidak berayah lagi, itu status baru yang harus kusandang. Status yang menyadarkanku…bahwa semua makhluk pasti akan mati, setiap makhluk akan kembali kepada Sang Pencipta. Teringat aku ketika prosesi pemakaman, kyai membacakan do’a untuk jenazah, tetapi kata-kata yang kutangkap justru suatu tohokan-tohokan yang menusuk dadaku.

“Amalan apa yang akan ditanya malaikat kubur?”

“Sholat adalah amal utama yang akan ditanya oleh malaikat penjaga kubur”

“Dan Insyaallah almarhum sudah mempunyai bekal cukup untuk di alam nanti”

“Almarhum juga mempunyai bekal amal yang tak terputus yaitu putra-putri yang sholeh dan sholehah”

……………………………………………………………………………………………

Itulah sebagian kecil dari kata-kata Kyai yang membuatku berpikir, apabila aku yang menjadi jenazah, apakah benar bahwa aku sudah benar-benar mempunyai amalan yang cukup untuk bekal di alam barzah dan akhirat?

Sedikit banyak ini mengingatkanku kembali pada kematian yang pasti akan terjadi pada semua yang hidup. Mengingatkanku kembali kepada amalan-amalanku yang terus terang saja masih sangat ‘cekak’. Segala ingatan-ingatanku itu membuatku tertunduk malu…bukan pada orang-orang disekitarku..bukan pula kepada sesama peziarah…tetapi malu kepada Allah.

Kata-kata Kyai selanjutnya membuatku semakin bertambah malu….

Apakah benar bahwa aku ini termasuk kategori putra/putri yang sholeh/sholehah? Apakah benar selama ini aku selalu mendoakan kedua orangtuaku?

Apakah benar selama ini aku sudah berbakti kepada keduanya?

Kenapa aku tidak bisa menjawab dengan penuh percaya diri, menjawab dengan kepala tertengadah dan bukannya tertunduk malu, menjawab “IYA”. Kenapa sulit sekali melakukannya????

Sungguh memalukan sekali, karena selama ini aku berkecimpung di aktivitas dakwah. Aku yang selama ini berusaha menyeru umat tentang kebenaran (eh..ga sehebat itu sih… tapi kalo ga salah itukan pengertian harfiah dari dakwah…), tapi aku lupa pada keluargaku, aku lupa mendoakan kedua orangtuaku, aku lupa berbakti pada kedua orangtuaku

Dan haruskah sebuah kematian yang menyadarkan kelalaianku? Tapi kalo ini sebuah jalan menuju kebaikan, aku terima. Semoga ini sebuah momentum untuk melakukan perubahan bagiku. Sesungguhnya tidak ada manusia yang terlepas dari salah dan lalai, bahkan rasulullah sekalipun.

Wahai saudaraku, apakah engkau adalah ‘AKU’?

Jika bukan, maka jadikan kisah ini sebuah kisah pengingat bagi kita semua.

Apabila engkau adalah ‘AKU’, maka marilah kita sama-sama berubah, sama-sama menuju diri kita yang lebih baik. Sesungguhnya tidak ada kata terlambat untuk berubah.

Si Jegeg
Bandung
, 28 April 2005
Coz we’re Salulung Sabayantaka !!!!


posted by cerita dakwah kampus @ Permalink ¤12:54  
0 Comments:
Post a Comment
<< Home
 
 

about me
dakwah bukan hanya amanah dan kesempatan, melainkan juga sebuah anugerah. dan karenanya pula manusia berhak untuk menikmati indahnya...
Udah Lewat
Archives
Rosail

"Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh yang maâ??ruf dan mencegah yang munkar dan beriman kepada Allah ..."
(QS. Ali Imran [3] : 110)

"Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik ..."
(QS. An Nahl [16] : 125)

Links
Beranda

Berbagilah, karena cerita ini akan menjadi hikmah bagi saudara kita. jangan kau simpan itu, dan tidak membuat saudaramu merasakan nikmatnya kisahmu...

cerita.dk@gmail.com
subyek: cerita...


Blog ini makin hidup, jika kita menjalin pertisipasi bersama. Seperti halnya sebuah rumah teduh, dengan kicauan burung di berandanya

Komentar

Kontributor
Ingin Menjadi kontributor? Silahkan kirim mail kesanggupan dengan nama jelas.
Kesan

Free shoutbox @ ShoutMix

Now, online visitor(s)
Pengunjung


Cerita Dakwah Kampus

Feed on
Post-rss
Post-default
Comments-default
Designed-By

Visit Me Klik It
Credite
15n41n1