Saturday, June 10, 2006
Sinar Rayyan
Wajahnya berkelebat begitu saja dalam hari-hari yang saya lalui. Yang saya tahu hanya bahwa “Hmm..dia ADK yang aktifnya “cuma” di LDD...”. Dengan minimnya pengetahuan saya akan sepak terjangnya, saya pun tak berminat untuk tahu lebih jauh..”Beda medan”, batin saya.. Sekitar 1,5 tahun yang lalu, yang saya ingat kami pernah dipertemukan sejenak dalam suatu kepanitiaan walimahan.Yah..kurang lebih begitu. Hingga saat itu saya tidak tahu namanya. Dari sosoknya yang kalem, saya sangkakan dia tipikal ikhwan “lembe-lembe toyo”( lembek, pen.) sebagaimana jamaknya ikhwan hare gene...yang “teronggok” entah di kantong bumi mana...Buktinya?? Kan saya tidak pernah melihat beliau jungkir balik di kemahasiswaan maupun di Gamais..

Di suatu siang di lorong tangga Salman. Seorang Bapak setengah baya dengan baju agak lusuh mendatangi saya dan teman-teman yang sedang bersantai.

“Permisi... kalo tempatnya ****** ******* (menyebutkan salah satu nama LDD, edt.) itu dimana ya?” Kami bingung...
“Di kampus, Pak..” jawab kami dengan bahasa yang kira-kira mudah dipahami
“Saya cari Mas Rayyan (tentu bukan nama sebenarnya)”
Saya bingung..Saya tidak tahu Rayyan yang dimaksud yang mana...
Teman saya lalu menyahut..
“Oooh Mas Rayyan...”
“Itu lo Teh..Mas Rayyan yang Tugas Akhirnya dipakai buat salah satu program PM KM..”
Meneketehe”...batin saya..

Selama menunggu Rayyan, sang Bapak terus bercerita tentang sosok Rayyan..
“Mas Rayyan itu orangnya baik..Jarang ditemui pemuda seperti beliau sekarang ini’
“Saya sampe malu sama dia..Saya sering sekali dibantu sama dia”
“Waktu itu saya hampir diusir dari rumah kontrakan karena belum bayar..Lalu dia yang menolong saya”
“Saya ndak kebayang tidur dimana kalo waktu itu diusir..”
“Mas Rayyan itu kapan lulusnya ya?”

Kami yang terkesima dengan cerita beliau menjawab dengan sok tahu..
“InsyaAllah Juli tahun ini”

Lalu Bapak tersebut berkisah tentang anak perempuannya yang cerdas dan lucu...yang ia perjuangkan untuk terus sekolah. Lagi-lagi Rayyan menjelma jadi pangeran berhati emas dalam kehidupan Sang Bapak dan anak perempuannya yang lincah itu. Rayyan membantu Bapak dalam membayarkan SPP anaknya.

Sang Bapak mengakhiri ceritanya dengan serentet doa untuk Rayyan
“Moga-moga jadi orang sukses...dapet jodoh yang baik...cepat lulus”

Kami mengamini sepenuh hati.......Panjang sekali...sampai tak terdengar........Cerita tentang Rayyan mulai mengusik paradigma dan sisi kontemplatif saya.

Tak lama sesosok pemuda lingak-linguk di koridor selatan...sang Bapak sontak berseru
“Itu Mas Rayyan..”

Ternyata itu tho yang namanya Rayyan. Wajahnya tidak asing lagi. Ya, wajah yang kusangka sebagai ikhwan “lembe-lembe toyo” itu ternyata bernama Rayyan.

Rayyan tampak malu melihat Bapak tersebut berkumpul bersama kami. Wajar saja dia malu, sebab menurut cerita Sang Bapak, Rayyan tidak mengizinkan Bapak untuk menceritakan pertolongan yang diberikannya pada orang lain...

Belakangan aku tahu bahwa Rayyan merupakan sosok kunci yang berperan menjadikan LDD jurusannya berjaya. Jaket LDD jurusan Rayyan menjadi kebanggaan..yang mampu menyatukan muslim dari berbagai pemikiran dan harokah. Belakangan pula secara tak sengaja aku tahu dari adik kelasku bahwa Rayyan berasal dari SMA Garuda Mas (tentu juga bukan nama SMA yang sebenarnya), sekolah ternama di bilangan negeri ini.

................................................

Cisitu...di suatu hari...
“mau aktif di Al Jihaad gak? Jadi pengajar anak-anak di masjid?” tawar Esa padaku
“Mau..mau” jawabku semangat
“ Kalo mau coba kamu hubungi Rayyan..Dia aktif ngajar di situ..Kenal Rayyan kan?”

Aku tercenung-cenung....
Sumpe ni orang...! Namanya bergema dimana-mana...”
Saya yang seringkali merasa telah jungkir balik dalam rapat dan debat setiap sore demi kemahasiswaan yang lebih baik tiba-tiba merasa tertohok...merasa kecil dan tiada berarti oleh sosok bernama Rayyan ini.

Serpihan kisah tentang Rayyan yang datang tanpa diminta ke telinga ini membuat saya merenung dalam-dalam. Rayyan mengesankan saya dengan amalnya yang sederhana...dengan perhatian yang diberikannya pada sekeliling..dengan kekonkretan yang selama ini hanya jadi wacana dan damba saja. Selama ini saya biasa berpikir besar...megah..magrong.., dan konseptual..Sementara di luar diri ada jutaan problema sederhana yang tak terjamah. Padahal, mungkin hanya butuh ketulusan dan sentuhan hati saja dalam menyelesaikannya..Rayyan memberikan pelajaran pada saya bahwa mendakwahkan Islam tidak cukup hanya dengan program, DF bukan hanya sekadar dengan jabat tangan dan menepuk-nepuk pundak sebagai formalitas belaka...dan yang terpenting..Rayyan mengajarkan pada saya tentang indahnya bersinar dalam diam....Wallahu a’lam bisshowab (Kaoru)


Dikutip dari Tawazun

posted by cerita dakwah kampus @ Permalink ¤14:15  
2 Comments:
  • At June 12, 2006, Anonymous Anonymous said…

    Dalam perjalanan da'wah ini, masing-masing memiliki peran. Tiada yang membedakan antara jundi dan qiyadah kecuali keikhlasannya. Tiada yang membedakan aktivis Gamais, LDD maupun KM kecuali keikhlasannya.
    Setiap orang memiliki peran. Tidak semua harus aktif di Gamais, pun begitu pula tidak semua orang harus aktif di LDD. Yang terpenting adalah bagaimana kita menjalankan peran tersebut dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian, harmonisasi da'wah akan tercapai.
    Selamat bekerja dan beramal, semoga Allah selalu menyertai setiap langkah kita

     
  • At June 15, 2006, Blogger errick said…

    hmm... kayaknya saya pernah ketemu bapak itu deh. di salman. bapak itu juga cerita2 ttg hal yg sama dengan yg ada di tulisan tadi. dan kayaknya saya tau juga siapa rayyan. perasaan orangnya ga lembe2 amat kok. bahkan sangat kongkret. apalagi LDD-nya rayyan kan solid banget...

     
Post a Comment
<< Home
 
 

about me
dakwah bukan hanya amanah dan kesempatan, melainkan juga sebuah anugerah. dan karenanya pula manusia berhak untuk menikmati indahnya...
Udah Lewat
Archives
Rosail

"Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh yang maâ??ruf dan mencegah yang munkar dan beriman kepada Allah ..."
(QS. Ali Imran [3] : 110)

"Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik ..."
(QS. An Nahl [16] : 125)

Links
Beranda

Berbagilah, karena cerita ini akan menjadi hikmah bagi saudara kita. jangan kau simpan itu, dan tidak membuat saudaramu merasakan nikmatnya kisahmu...

cerita.dk@gmail.com
subyek: cerita...


Blog ini makin hidup, jika kita menjalin pertisipasi bersama. Seperti halnya sebuah rumah teduh, dengan kicauan burung di berandanya

Komentar

Kontributor
Ingin Menjadi kontributor? Silahkan kirim mail kesanggupan dengan nama jelas.
Kesan

Free shoutbox @ ShoutMix

Now, online visitor(s)
Pengunjung


Cerita Dakwah Kampus

Feed on
Post-rss
Post-default
Comments-default
Designed-By

Visit Me Klik It
Credite
15n41n1